Senin, 29 Desember 2008

BAHAN BAKAR AIR UNTUK MOBIL MASA DEPAN


Dunia tidak bisa berharap banyak pada bahan bakar fosil yaitu Minyak Bumi, Gas dan Batubara yang selain membutuhkan jutaan tahun untuk terbentuk, juga cepat habis karena sangat praktis digunakan. Dengan bertambah banyaknya penduduk dunia, maka tekanan terhadap penggunaan bahan bakar fosil sangat tinggi. Lama kelamaan akan habis.

Orang berusaha untuk memakai bahan bakar air. Namun bagaimana caranya ??

Caranya dengan teknik plasma karena pembakaran dimana pun selalu dalam bentuk plasma. Plasma adalah campuran antara muatan positif dan negatif yang terkungkung dalam suatu wadah. Ia merupakan wujud ke-4 dari materi setelah padat, cair, gas, terakhir plasma. Contoh plasma adalah lidah api, petir, lampu TL, dll.

Air sudah dapat dijadikan plasma dengan bantuan energi listrik. Prof. Kanarev dari The Kuban State Agrarian University, Departement of Theoretical Mechanics, Krasnodar, Rusia, telah berhasil mematenkan plasma air. Ini sesuai dengan penemuan terdahulu oleh Kanzius, air laut yang diberi medan listrik bolak balik pada frekuensi radio (RF) dapat menyala. Nyala api hasil pembakaran ini mencapai suhu sekitar 1650 derajat Celsius. Bahkan laporan lain menyebutkan, alat las yang memakain plasma serupa dapata melelehkan alumunium, menguapkan wolfram dan menghasilkan suhu 6000 derajat Celsius.

Pada mesin konvensional yang menggunakan BBM sebagain bahan bakar, untuk menghasilkan plasma (nyala api) dilakukan dengan cara membakar dengan percikan api dari busi. Ini dimungkinkan karena titik bakar BBM rendah. Sebaliknya jika nanti mesin menggunakan air sebagai bahan bakar, diperlukan energi listrik untuk menciptakan plasma.

Ukuran dan bentuk silinder mesin harus didesain khusus sehingga tegangan listrik yang dibutuhkan untuk menciptakan plasma tidak terlalu besar. Bandingkan dengan prinsip kerja pada lampu TL yang juga adalah plasma. Jika tabungnya panjang, dibutuhkan trafo tambahan untuk menyalakannya. Namun saat ini sudah banyak neon yang pendek dan kecil sehingga langsung menyala pada tegangan 220 V saja.

Konon kabarnya, riset oleh Toyota dan MIT serta berbagai universitas di Eropa telah diarahkan juga untuk menyempurnakan penggunaan air sebagai BBA disamping aplikasi lainnya melalui teknologi plasma. Ini menandakan bahwa BBA akan menjadi bahan bakar secara luas beberapa tahun mendatang. Yang jelas, selling point teknologi ini ada pada pembuat mobil dan bukan pada penjual air. Jangan-jangan air pun akan semakin mahal.

Sumber : Majalah Inside : Vol 7 Desember 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tolong komentarnya, WAJIB !!!